My first beatbox perform with my friends from Solo Beatbox Community, 8th August 2k9.
PERINGATAN! Artikel berikut mungkin bisa membuat anda gundah gulana dan merasa tidak enak hati.
Tulisan berikut mungkin bisa buat renungan kalian semua yang mengenal beatbox. Artikel berikut dan hampir semua yang pernah saya muat dalam blog saya merupakan pendapat pribadi dan tanpa bermaksud menggurui. Terima kasih pernah menikmati karya saya.
Berapa kali ludah kalian keluar saat belajar beatbox?
Pernahkah dikatain orang karena ngebeatbox tidak pandang tempat?
Seberapa kotor kaca helm kalian karena ngebeatbox?
Sesakit apakah ngebeatbox sendirian tanpa ada teman seperjuangan?
Sesesak kaya gimana kalah beatbox battle padahal sudah nunjukin yang terbaik?
Sesabar gimanakah nunggu rundown perform beatbox yang molor?
Sekering apakah tenggorokan kalian karena keseringan ngebeatbox?
Seminder apakah tidak dianggap oleh orang lain padahal sudah ngeluarin karya beatbox terbaik?
Many complicated questions like that, tapi saya beri satu alasan gampang kenapa kita ngebeatbox segitunya: I LIKE BEATBOX, I DO LOVE BEATBOX.
Halo, saya ERWIN INDRAYANA, kadang dipanggil Abud. Seorang founder Solo Beatbox Community dan Beatboxing of Jogja; pencetus tutorial beatbox berbahasa Jawa bernama Sinau Beatbox The Series; admin twitter, youtube, facebook group dan facebook fanpage Solo Beatbox Community sejak pertama kali hingga sekarang; juara 3 Indo Keren Beatbox Battle di UGM Jogja, juara 2 Suzuki Beatbox Battle di Stadion Manahan Solo; juri SBS Beatbox Battle di Solo Square, juri Microphone Assassin Beatbox Battle di Solo, juri 1st Battle Night dan 2nd Anniversary Klaten Beatbox Battle; pengumpul video Beatbox Shoutout dan suka mendokumentasikan banyak video beatbox dan menguploadnya di Youtube; serta dapat shoutout video dari Fastlipz (juara beatbox battle Ukraina), Beat Rhino (juara beatbox battle Amerika) dan Beatness (juara 2 beatbox battle Prancis); juga bikin video wawancara dengan banyak perwakilan komunitas dan artis beatbox di Java Beatbox Battle pertama.
Sombong ya saya? Tidak, alasan saya hanya bahagia karena beatbox. Saya bisa berprestasi, berkreatifitas, berkenalan dengan orang baru (beatboxer-beatboxer luar kota, selebritis dan bisa ngobrol bareng dengan beatboxer sedunia meski hanya melalui dunia maya). When many beatboxers just beatboxing, I always try to make something new, looking from different way and always try to share segala hal tentang beatbox yang saya tahu (baik itu soal gosip sampai update kejuaraan beatbox).
Now, one simple question. Apakah menyukai atau mencintai itu membutuhkan alasan? Bisa ya, bisa tidak, tergantung darimana kalian melihat. Jawaban tidak, karena itu adalah sebuah kebahagiaan sederhana, you don't need to think so much to be happy, right? Jawaban iya, karena alasan tersebutlah yang membuat kita akan lebih merasa menarik akan hal tersebut.
Alasan untuk suka beatbox menurut saya bisa jadi banyak, tergantung beatboxer masing-masing. Berikut coba saya jelaskan beberapa yang saya ketahui dan pernah saya rasakan:
- I Need Music.
Musik yang saya bikin sendiri dengan berbekal suara sendiri dan dinikmati sendiri, tidak memerlukan peralatan yang merepotkan.
- I Wanna See Happy People.
Bukan bermaksud mengecilkan genre musik lain, tapi coba lihat ekspresi keheranan para penonton saat sedang melihat pertunjukan seorang beatboxer.
- Make More Money.
Dari yang sekedar nambah uang saku sampai ngebisnisin beatbox itu sendiri.
- Get More Friends.
Beatbox hanyalah media yang membantu untuk bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang baru dan memperluas pergaulan agar tidak kuper, cupu dan semacamnya.
- Pengin Famous.
Ada yang tulus hingga berasa selebritis. Jujur saya juga begini, tapi saya pengin karena dengan jadi terkenal dengan begitu banyak yang menikmati karya saya dan juga semakin banyak berbagi kepada orang lain.
- Ingin Diakui.
Berapa banyak beatboxer yang dulunya minder dan jadi bisa meningkatkan tingkat keeksisannya.
- Kepuasan.
Saat bisa nguasaain beat tertentu, saat mencapai prestasi tertentu, siapa yang tidak merasa puas akan hal tersebut.
- Kebanggaan.
Pas bisa ngalahin ego sendiri hingga ngalahin beatboxer yang skillnya lebih tinggi, pas nunjukin sertifikat juara kepada orang tua atau teman bahkan ke orang yang ngremehin beatbox kita. That's all hard work you must be proud.
- Berbuat Hal Baik.
Habis perform beatbox malah dikasih banyak makanan dan gak habis, lalu pas pulang diberikan ke yang lebih membutuhkan. Ngajarin ke yang baru kenal beatbox dan tahu beatbox mereka malah lebih jago dari kita. Nothing feels better, right?
- Art.
Kalian lebih mengerti seni setelah kenal beatbox? Hidup bakal kagak boring kalau mengenal apa yang namanya seni dan mampu berpikir kreatif.
- I JUST LOVE BEATBOX.
Itu doang! Saya tidak butuh alasan lain, meski saya pernah dikecewakan karena beatbox pula. Namun saat saya ngebeatbox, saya lupa akan segala kepenatan dan hanya merasakan satu hal, kebahagiaan.
Nah, itu sedikit berbagi alasan yang pernah saya rasakan. Mungkin banyak dari kalian yang belum bener-bener ngerasain beatbox itu dalamnya kayak gimana sih. Dan ada pula yang merasakan hal berbeda, just share it, let people know about you.
Beatboxer yang baik itu yang merasa bahagia saat ngebeatbox dan ngebuat orang lain juga merasa bahagia pas kita ngebeatbox. Yah, mungkin di Indonesia populasi beatboxer yang kurang bahagia masih banyak, sehingga kondisinya masih belum stabil dan perkembangannya tidak sebanyak yang diharapkan.
If you happy, you have to enjoy. If you don't enjoy, bikin kebahagiaanmu sendiri, selama itu tidak mengganggu orang lain.
Tetap sehat, tetap semangat, supaya kita tetap bisa beatboxan. Pokoke jebak-jebuk!