Judulnya belibet yak? Biarin. Sekali-kali ngeblog yang mainstream macam beginilah...
Pasca putus dengan mantan, hati ini berasa kosong belum ada
yang ngontrak, ngekos dan tinggal. Memanfaatkan hobi untuk berkenalan dengan
lawan jenis dengan bertujuan bisa kembali merasakan kesenangan dalam hubungan
dua orang manusia bernama pacaran. Sempat pedekate dengan dua orang cewek
sebelumnya, yang satu bahkan hingga sampai bela2in mutusin pacar sebelumnya dan
yang satu modal nraktir makan sekali. Lalu kemudian selanjutnya pedekate nyaris
semua mahasiswi di sebuah jurusan universitas negeri kota setempat dan akhirnya
sampai ke dikau wahai adinda yang jongkok menongkrong di dalam hati saya.
Dikarenakan saya pemalu untuk berkenalan dengan orang lain,
saking malunya padahal di foodcourt mall besar di kota setempat sudah ada cewek
yang selalu memperhatikan saya dan teman saya sudah bersedia mengenalkan saya
kepada cewek tersebut, tapi tidak jadi karena saya kemaluan alias saking
terlalu malunya. Dan menyesal karena tidak bisa berkenalan setelah pulang dari
situ.
Oleh karena perkembangan dunia maya dewasa ini, saya bisa
mengatasi kemaluan saya tersebut dengan berkenalan cewek lain di fesbuk.
Pertama kali tertarik karena setelah melihat foto profil, lalu secara intens
berkirim pesan pribadi hingga smsan dan telponan dengan memanfaatkan bonusan
dari operator. Tiba saatnya bertemu pertama kali di sudut pasar malam kota
setempat. Waktu itu masih grogi dan hanya sebentar juga bicara hanya seperlunya
dengan segala kerenyahan yang kaku.
Sampai beberapa pertemuan berikutnya mulai cair dan memanfaatkan
berbagai jurus percintaan yang didapat berdasarkan curhatan dengan teman dekat,
saya mulai bisa bersentuhan tangan dan memberikan sebuah hadiah kecil kepada
doski.
Atas keterpaksaan berdasarkan pendengaran telinga saya akan
tembang dari Endah n Rhesa berjudul Menawa Kowe Remen Karo Dheweke, saya dengan
segala keberanian yang sudah diberikan oleh Son Goku, Pikachu, Kotaro Minami,
Luffy, Naruto, Tony Stark dan Peter Parker dengan tegas, lantang, penuh wibawa
menembak dheweke untuk menjadi pacar saya di sebuah restoran fast food di kota
setempat.
Doski ternyata bimbang, ragu dan setelah melalui
pertimbangan para wakil rakyat penduduk desa setempat menyatakan berpikir
terlebih dahulu sebelum memberikan jawaban akan kepastian yang amat sangat
ditunggu oleh salah satu penduduk di muka bumi ini. Selama beberapa waktu
sekitar kurang lebih seperduabelas tahun kami bertemu kembali di tempat sama.
Setelah dia mengkorek berbagai informasi tentang saya dari badan intelijen
setempat yang bernama teman dia mengutarakan jawabannya seperti berikut di
bawah ini...
Di...
Bawah...
Ini...
Nungguin...
Ya?
Masih...
Sabarkah???
Terima kasih atas kesabaran anda... Silahkan kembali lagi,
kakak.
Doski akhirnya dengan lirih selirih suara knalpot motor
kampanye yang dibolongin menjawab: "Sori, awakedhewe kancanan wae..."
Dan ternyata tahukah kalian apa yang saya rasakan pada saat
itu???
Rasanya itu kayak gini...
Saya ternyata salah dengar... Doski jawab: "Inyonge
gelem dadi pacare kangmase...". Dan dengan sangat berat seberat kapas,
senyum saya mengembang laksana bulan sabit dan tertawa menertawakan
kekurangdengaran saya pada saat itu.
Begitulah ceritanya. Dan kelanjutan saya dengan doski
seperti sekarang. Happy to still laugh with her until now.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar